“” Untukmu Para Remaja “”
Tulisan ini dihadiahkan untuk
saudara kami para remaja muslim. Semoga Allah berkenan membuka pintu kebaikan
lewat kelembutan mata hati teman- teman remaja semua, untuk mengetahui lebih
jauh tentang siapa dan bagaimanakah diri kita sebenarnya.
Tulisan ini adalah agar kita
sama- sama tidak terlalaikan atas kewajiban sebagai seorang muslim, dan supaya
hati kita tidak tertutup dan lalai dengan keindahan kehidupan dari mengingat
Allah subhanahu wata’ala. Dengan tulisan ini, kita mohonkan kepada Allah agar
membebaskan kita dari berbagai dosa yang tiada henti kita lakukan di dunia ini.
Wahai saudaraku para remaja,
ketika hidup ini memiliki tujuan, maka kita tidak akan terombang- ambing tanpa
arah dan tujuan. Maka berhentilah berkata bahwa kita masih terlalu muda untuk
berpikir serius tentang hidup. Bukankah sesuatu yang besar yang kita harapkan
datang di masa depan kelak, dan menyenangkan kita, justru akan bermula dari
perbuatan kecil yang kita lakukan sekarang?
Saudaraku, para remaja muslim,
maka kenalilah tujuan mengapa kita harus dihidupkan Allah di dunia ini. Sungguh
Allah tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia- sia.Begitu pula dengan
keberadaan diri kita. Hidup bukanlah tentang bersenang-senang saja, tetapi
sejatinya untuk meraih sebuah tujuan mulia. Allah subhanahu wata’ala berfirman
(artinya) :
“Dan tidaklah Aku
ciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz
Dzariyat: 56).’’
Beribadah kepada Allah
subhanahu wata’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi semua
larangan-Nya, itulah sebenarnya tugas utama yang harus dijalankan oleh setiap
hamba Allah.
Wahai saudaraku remaja muslim,
suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, hidup kita kini sedang menuju sebuah
garis akhir yaitu kematian. Dan bahkan peramal sehebat apapun tak akan bisa
menebak, kapan langkah kaki kita akan terhenti dan kita akhirnya mati.
Dengarlah Firman Allah berikut ini,
“Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui apa yang akan dilakukannya besok. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui dibumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Luqman: 34).’’
Maka suka atau tidak suka, mau
atau tidak mau sebenarnya hidup itu bukan pilihan. Ya, hidup bukan sama sekali
tentang pilihan. Allah memberikan kebaikan supaya engkau baik, dan Allah
memberikan pelajaran tentang kejelekan adalah supaya kau juga belajar tentang
kebaikan. Jadi kebaikan adalah satu- satunya hal yang harus dipilih. Dan
kebaikan itu hanya terkandung dalam islam, yang sekali lagi satu satunya hal
yang harus kita pilih. Di dalam islam kita akan justru menemukan banyak pilihan
tentang hal- hal yang membahagiakan. Tapi ingatlah, betapapun besarnya
kebahagiaan dan kesenangan di dunia, semua pasti akan ada akhirnya. Dan
kesenangan abadi seorang muslim adalah ketika nanti kits berada di surganya
Allah.
Maka wahai para sahabat muda,
bersegeralah untuk beramal kebajikan, dirikanlah shalat dengan sungguh-sungguh,
ikhlas dan sepenuh hati sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam. Karena shalat adalah yang pertama kali akan dihisab nanti pada
harikiamat, sebagaimana sabdanya:
“Sesungguhnya amalan
yang pertama kali manusia dihisab dengannya di hari kiamat adalah shalat.” (HR.
At Tirmidzi, An Nasa`i, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad).’’
Bisakah kau bayangkan betapa
ruginya kita, apabila kita sampai di usia remaja ini, belum sempat beramal
shalih. Padahal, pada saat itu amalan diri kita sajalah yang akan menjadi
pendamping kita ketika menghadap Allah subhanahu wata’ala. Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
“Yang mengiringi
jenazah itu ada tiga: keluarganya, hartanya, dan amalannya. Dua dari tiga hal
tersebut akan kembali dan tinggal satu saja (yang mengiringinya), keluarga dan
hartanya akan kembali, dan tinggal amalannya (yang akan mengiringinya).”
(Muttafaqun ‘Alaihi).’’
Saudaraku, sudah siapkah kita
dengan timbangan amal yang pasti, sekali lagi, pasti kita akan menjumpainya
nanti. Sudahkah kita menghisab amal perbuatan kita sendiri terlebih dahulu,
sebelum Allah nanti menghisap kita dan memperlihatkan timbangan amal kita.
Bisakah kau bayangkan, betapa sengsaranya kita, ketika ternyata timbangan
kebaikan kita lebih ringan daripada timbangan kejelekan?. Ingatlah akan firman
Allah subhanahu wata’ala :
“Dan adapun
orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan
yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya,
maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka
Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (Al Qari’ah: 6-11).’’
Selain itu,bukanlah masa tua
yang akan ditanyakan oleh Allah subhanahu wata’ala. Oleh karena itu, sudahkah
kita gunakan kesempatan di masa muda kita ini untuk kebaikan?
“Tidak akan bergeser
kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai
ditanya tentang lima perkara:
-
Umurnya untuk apa
dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan
dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu
yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi)
Wahai sahabat remaja, iblis,
setan, dan bala tentaranya akan selalu setia dalam berupaya mengajak manusia
agar selalu bermaksiat kepada Allah subhanahu wata’ala. Tidak lain adalah
karena mereka mengajak umat manusia seluruhnya untuk menjadi temannya di neraka.
Sebagaimana yang Allah
subhanahu wata’ala jelaskan dalam firman-Nya (yang artinya): “Sesungguhnya
setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah ia musuh(mu), karena
sesungguhnya setan-setan itu mengajak golongannya supaya mereka menjadi
penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Fathir: 6)
Wahai sahabat remaja, setiap
amalan kejelekan dan maksiat yang kita lakukan, pasti akan dicatat di sisi
Allah subhanahu wata’ala. Pasti kita juga akan melihat akibat buruk dari semua
itu, jika hal itu adalah kejahatan. Allah subhanahu wata’ala berfirman (yang
artinya):
“Dan barangsiapa
yang mengerjakan kejahatan sekecil apapun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya.” (Az Zalzalah: 8)
Setan juga ingin umat manusia
menjadi terpecah belah dan saling bermusuhan. Jangan dikira bahwa ketika engkau
bersama segerombolan orang yang kau anggap teman-teman itu, dan melakukan
kemaksiatan kepada Allah subhanahu wata’ala, maka hal tersebut merupakan wujud
solidaritas dan kekompakan. Sekali-kali tidak, justru cepat atau lambat, teman
yang mungkin kita cintai akan menjadi musuh yang paling kita benci. Allah
subhanahu wata’ala berfirman (artinya) :
“Sesungguhnya setan
itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu karena
(meminum) khamr dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan
shalat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan perbuatan itu).” (Al Maidah:
91).’’
Maka dari itu, sudah selayaknya
kita mengadakan koreksi mendalam tentang diri kita sendiri sekarang. Dan
perbaikan diri tentu saja bisa kita lakukan jika kita memiliki ilmu. Saudaraku,
jangan gadaikan keharusanmu mengetahui ilmu tentang islam dengan hanya
mengunggulkan ilmu tentang duniawi semata. Karena, menuntut ilmu tentang agama
kita ini, merupakan kewajiban bagi setiap muslim, maka barangsiapa yang
meninggalkannya dia akan mendapatkan dosa, dan setiap dosa pasti akan
menyebabkan kecelakaan bagi pelakunya.
“Menuntut ilmu
agama itu merupakan kewajiban bagi setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah).’’
Wallahu A’lam
bisshawwab ...................!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar